Selamat datang di Blog saya dan selamat menikmati apa yang ada di Blog saya,dan saya harap anda mengikuti twitter dan Instagram @Rakes_gint Welcome to my blog and enjoy what's on my blog, and I hope you follow my twitter and my Instagram @rakes_gint leave comment jika suka

  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Twitter

Archive for November 2014

Kerajaan Tarumanegara

Letak dan Corak serta Tahun Berdirinya
Kerajaan Tarumanegara atau taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 sampai abad ke-7. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh raja Dirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358M, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Kerajaan Tarumanegara bercorak Hindu. Letak Kerajaan ini dulunya di sungai Cisadane sebelah barat & sungai Citarum sebelah timur.

Raja-Raja Yang Pernah Berkuasa


1.      Jayasingawarman (358-382)
2.      Dharmayawarman (382-395)
3.      Purnawarman (395-434)
4.      Wisnuwarman (434-455)
5.      Indrawarman (455-515)
6.      Candrawarman (515-535)
7.      Suryawarman (535-561)
8.      Kertawarman (561-628)
9.      Sudhawarman (628-639)
10.    Hariwangsawarman (639-640)
11.    Nagajayawarman (640-666)
12.    Linggawarman (666-669)

 Latar Belakang Raja Purnawarman
Raja Purnawarman yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga(Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Penggalian saluran air ini sangat besar artinya, karena merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat. Hasil pertanian tersebut memajukan perekonomian.

Kehidupan Sosial
Kehidupan gotong royong dalam kehidupan masyarakat Tarumanegara berkembang dengan baik. Hal ini terlihat dengan adanya penggalian saluran Gomati. Sebagian masyarakat beragama Hindu dan Buddha, sedangkan sebagian masyarakat yang lainya masih menganut agama asli.

v  Politik dan Pemerintahan
Seperti Kerajaan Kutai, sumber sejarah politik dan pemerintahan Kerajaan Tarumanegara kurang jelas. Meskipun demikian, catatan dari Fa-Hien (sejarawan) mengatakan Tarumanegara mampu menciptakan stabilitas politik di wilayahnya. Kondisi itu dibuktikan dari laporannya tentang cukup majunya perekonomian kerajaan tersebut. Kuatnya pemerintahan dibuktikan oleh informasi prasasti mengenai proyek penggalian saluran Gomati dan sungai Candrabhaga. Proyek itu membutuhkan tenaga manusia yang cukup besar, sehingga mungkin terselenggara oleh pemerintahan yang berwibawa, yang kekuasaanya diakui rakyatnya. Karena merupakan kerajaan, kekuasaan raja bersifat mutlak. Hal itu tergambar dari pengakuan Raja Purnawarman sebagai jelmaan Dewa Wisnu.

Berakhirnya Kerajaan Tarumanegara
 Tahun 669 M, raja Linggawarman yang menjadi raja terakhir, meyerahkan kekuasaan kepada menantunya yang berasal dari kerajaan Sriwijaya. Lantas, berakhirlah pemerintah dalam nama Tarumanegara berganti menjadi kerajaan Sunda.¢Runtuhnya kerajaan Tarumanegara bermula dari kepercayaan yang diberikan oleh sang raja kepada pemerintah daerah di bawah raja, untuk mimimpin wilayahnya sendiri. Lalu, kebiasaan memberikan warisan wilayah atau daerah kepada putra dan putri mahkota, yang lantas membuat kerajaan baru diwilayahnya tersebut. Hal itu membuat kekuasaan raja menjadi lemah dan gampang diserang musuh.

Peninggalan
Prasasti : Kerajaan Tarumanegara meninggalkan tujuh prasasti, yaitu:
1.   Prasasti Ciaruteun          : Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
·         Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
·         Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
2.   Prasasti Jambu               : Prasasti Jambu atau prasasti  Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.
3.   Prasasti Kebon kopi        : Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
4.   Prasasti Muara Cianten   : Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
5.   Prasasti Pasir awi: Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwilia, Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan (bukan aksara) juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki.
6.   Prasasti Cidanghiyang     : Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
7.   Prasasti Tugu                 : Prasasti Tuguditemukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang meling  kar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut. Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah :
·         Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
·         Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April.
·         Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Candi : Candi Jiwo adalah salah satu peninggalan Kerajaan Tarumanegara 

Kerajaan Singosari


Letak Dan Corak Serta Tahun Berdirinya Kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari atau s ering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Kerajaan ini bercorak Hindu.

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Singasari
Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai.
1.     Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
2.     Anusapati (1247 - 1249)
3.     Tohjaya (1249 - 1250)
4.     Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
5.     Kertanagara (1272 – 1292)

Kehidupan Sosial, Politik & Pemerintahan politik
1.     Mengadakan penggantian pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh  Aragani.
2.     Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
3.     Memperkuat angkatan perang guna meningkatkan kemanan dan ketertiban dalam negeri.
4.     Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
5.     Menguasai Bali.
6.     Menguasai Jawa Barat.
7.     Menguasai Malaka dan Kalimantan.
8.     Menjalain persahabatan dengan Raja Campa yang bernama Jayasihawarman
Kehidupan sosialnya terbagi atas dua kelas, yaitu kelas atas raja dan keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah yaitu rakyat jelata dan masyarakat umum. Para pejabat biasanya memiliki wilayah yang dapat dikenakan pajak yang sebagian hasilnya dijadikan upeti untuk raja. Dibangunnya desa-desa mengikuti hari pasaran Jawa.

Pemerintahannya
Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararatondisebutkan nama asli Narasingamurti adalah Mahisa Campaka. Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar- benar terjadi, maka dapat dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi antara kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametung sedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok.

Proses Kehancuran
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwag bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kadiri.

Peninggalan

Beberapa candi peninggalan dari kerajaan Singasari masih terlihat berdiri di kota Malang, walaupun beberapa dari candi tersebut terlihat usang bahkan hancur di makan usia. Sebagai contoh dari candi-candi tersebut adalah Candi Kidal. Dahulu Candi Kidal memiliki tinggi sekitar 17 meter namun sekarang hanya tinggal 12,5 meter. Diatas pintu Candi Kidal terdapat kepala raksasa dan singa serta memiliki ornamen cuplikan kisah mahabharata. Secara arsitektur Candi Kidal kental dengan budaya Jawa Timuran, dan telah mengalami pemugaran pada tahun 1990. Candi Kidal juga memuat cerita Garudeya, cerita mitologi Hindu, yang berisi pesan moral pembebasan dari perbudakan.

Kerajaan Sriwijaya
Lokasi Kerajaan Sriwijaya
Di wilayah Sumatera bagian selatan, Pusat pemerintahannya kemungkinan besar di sekitar `Palembang, Sumatera, meskipun ada pendapat lain yangmenyebutkan Ligor di Semenanjung malaya sebagai pusatnya.
Faktor Pendorong Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
1.     Letaknya yang strategis
2.     Kemajuan kegiatan perdagangannya.
3.     Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang selama abad ke- 6 dipegang oleh kerajaan Funan.
4.     Memiliki armada laut yang kuat
5.     Melayani distribusi ke berbagai wilayah nusantara

Sumber Sejarah
1.     Berita Asing yaitu Berita Cina, Berita Arab, Dan Berita India
2.     Dari dalam negeri berwujud prasasti yaitu prasasti kedukan bukit, prasasti talang tuo ,prasasti kota kapur ,prasasti telaga batu, prasastikarang berahi dan prasasti ligor

Kehidupan Politik
Menurut sejarah kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan yang megah dan jaya dimasa lampau. Raja raja yang pernah memerintah adalah :
1.     Dapunta Hyang Srijayanegara
2.     Dharmasetu
3.     Balaputradewa
4.     Cudamani Warmadewa
5.     Sanggrama Wijaya Tunggawarman
Kerajaan Sriwijaya ternyata menjalankan Politik Ekspansif ( perluasankekuasaan). Pada abad ke-9 Raja Balaputradewa dapat memperluas wilayah Sriwijaya. Wilayah itu meliputi Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka,Belitung, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan.

Pengaruh Budaya
Sriwijaya terkenal dengan kerajaan budha terbesar yang bermula dari pembangunan wihara di Nalanda yang di terangkan dalam prasasti Nalanda selain itu Menurut I-tsing, agama Budha semakin berkembang di Sriwijaya ketika banyak pendeta dari negeri Cina dan India berdatangan ke Sriwijaya. Namun Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India , pertama oleh budaya agama Hindu dan kemudiana diikuti pula oleh agama Buddha. Agama Buddha diperkenalkan di Sriwijaya pada tahun 425 Masehi. Sriwijaya merupakan pusat terpenting agama Buddha Mahayana.

Perdagangan
Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalurperdagangan antara India dan Tiongkok, yakni denganpenguasaan atas selat Malaka dan selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditiseperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading,emas, dan timah yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja diIndia. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijayamembeli kesetiaan dari vassal-vassalnya di seluruh Asia Tenggara

Keadaan masyarakat
Karena kerajaan sriwijaya dipengaruhi oleh agama budhamaka kehidupan masyarakat sesuai dengan ajaranya selain itumasyarakat juga menjali hubungan dengan kerajaan lain. Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah aliran Mahayana dengan salah satu tokohnya yang terkenal ialah Dharmakirti.

Kehidupan Ekonomi
Menurut catatan asing, Bumi Sriwijaya menghasilkan bumibeberapa diantaranya, yaitu cengkeh, kapulaga, pala, lada,pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus,gading,timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah dan penyu. Barang-barang tersebut dijual atau dibarter dengan kainkatu, sutera dan porselen melalui relasi dagangnya dengan Cina, India, Arab dan Madagaskar.

Mundurnya Kerajaan Sriwijaya
Faktor Politik Kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak, karena munculnya kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalamdunia perdagangan, seperti Kerajaan Siam di sebelah utara. Pada akhir abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh faktor politik dan ekonomi.
 Kerajaan Siam memperluas kekuasaannya ke arah selatan dengan menguasai daerah-daerah diSemenanjung Malaka termasuk Tanah Genting Kra. Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam mengakibatkan kegiatan pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang.

Sebab-sebab keruntuhan kerajaan Sriwijaya :
·    Kebesaran Kerajaan Sriwijaya mulai surut sejak abad ke-11. Kemunduranitu bermula dari serangan besar – besaran yang dilancarkan Kerajaan Cola(India) di bawah pimpinan Raja Rajendra Coladewa pada tahun 1017 dantahun 1025. Perisitiwa serangan Kerajaan Cola dapat diketahui dari prasasti Tanjore ( 1030 )
· Pada saat tahun 990 M Kerajaan Sriwijaya diserang oleh raja Dharmawangsa dari P. Jawa
· Banyak daerah atau kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri
· diserang raja Rajendra Coladewa dari Colamandala India 2 kali, tahun  1025 M dan 1030 M
· Adanya ekspedisi Pamalayu dari kerajaan Singasari pada tahun 1275 M
· Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.
· Serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit Terjadinya serangan dari kerajaan Majapahit pada tahun 1477M Pada sekitar pertengahan abad ke-14, nama Sriwijaya sudah tidak pernah lagi disebut – sebut dalam sumber sejarah. Kerajaan Sriwijaya benar – benar runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa.

Peninggalan
Prasasti-Prasasti Sriwijaya Dengan Huruf Palawa Dan Bahasa Melayu Kuno
1.     Prasasti Kedukan Bukit : Berangka tahun 605 Śaka (=683 Masehi)l Menceritakan perjalanan suci yang dilakukan oleh Dapunta Hyang dengan perahu.l Berangkat dari Minãngtãmwan dengan 20.000 orang tentara.lIa menaklukkan beberapa daerah.

2.     Prasasti Talang Tuwo : Berangka tahun 684 Masehi berisi tantang pembuatan tamanl(dekat Palembang)Śriksetra atas perintah Dapunta Hyang Śri Jayanaşa untuk kemakmuran semua makhluk.

3.     Prasasti Kota Kapur : 13. (da temuan arkeologi prasasti Sriw ijaya yang ditemukan di pesisir barat Pulau Bangka. Prasasti ini dinamakan menurut tempat penemuannya yaitu sebuah dusun kecil yang bernama "Kotakapur". Tulisan pada prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuna, serta merupakan salah satu dokumen tertulis tertua berbahasa Melayu. Prasasti ini ditemukan oleh J.K. van der Meulen pada bulan Desember 1892.lri Kotakapur, Bangka)

4.     Prasasti Telaga Batu : Berisi kutukan- kutukan yang seram terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat terhadap raja.lTidak berangka tahunl(dekat Palembang)

5.     Prasasti Karang Birahi :  Sementara itu sang raja juga berusaha menaklukkan “bhumi jawa” atau Tarumanegara.l Berdasarkan kedua prasasti itu dapat disimpulkan bahwa daerah Bangka dan daerah Maringin (Melayu) telah ditaklukkan oleh Sriwijaya.l Isi kedua prasasti itu juga hampir sama, yaitu permintaan kepada dewa yang menjaga Sriwijaya dan untuk menghukum setiap orang yang bermaksud jahat terhadap Sriwijaya.l Berangka tahun sama yaitu 686 Masehi.l(dari daerah Jambi hulu)

6.     Prasasti Ligor : (dari Thailand) Ada 2 penafsiran, Dari manuskrip Ligor A ini berisikan berita tentang raja Sriwijaya, raja dari segala raja yang ada di dunia, yang mendirikan Trisamaya caitya untuk Kajara,  Sedangkan dari manuskrip Ligor B berangka tahun 775, berisikan berita tentang nama Visnu yang bergelar Sri Maharaja, dari keluarga Śailendravamśa serta dijuluki dengan Śesavvārimadavimathana (pembunuh musuh-musuh yang sombong tidak bersisa).

7.     Prasasti palas pasemah : Prasasti ini telah diketahui keberadaannya pada tahun 1958, di Desa Palas Pasemah dekat Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Prasasti ini ditulis dalam 13 baris, berhuruf Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno. Isinya hamper sama dengan isi prasasti Karang Brahi dari Daerah Jambi, Prasasti Kota Kapur dari Bangka dan Prasasti Bungkuk dari Daerah Lampung Timur, yang berisi kutukan yang tidak patuh dan tunduk kepada penguasa Sriwijaya. Prasasti ini tidak berangka tahun, namun berdasarkan Paleografinya dapat pada akhir abad ke 7

8. Prasasti nalanda : Prasasti Nalanda menceritakan tentang kisah Raja Balaputradewa. Disebutkan bahwa Raja Balaputradewa adalah cucu seorang raja Jawa yang dijuluki Wirawairimath ana(penumpas musuh perwira). Julukan kakeknya ini mirip dengan Wairiwarawimarda na alias Dharanindradalam prasasti Kelurak . Dengan kata lain, Balaputradewa merupakan cucu Dharanindra.

9.     Prasasti siddhayatra : Beberapa prasasti siddhayatra abad ke-7 seperti Prasasti Talang Tuwo menggambarkan ritual budha untuk memberkati peristiwa penuh berkah yaitu peresmian taman Sriksetra, anugerah Maharaja Sriwijaya untuk rakyatnya. menceritakan perjalanan sucinya mengalap berkah dan menaklukkan wilayah-wilayah di sekitarnya. Ia berkuasa sekitar perempat terakhir abad VII hingga awal abad VIII, tepatnya antara kurun 671 masehi hingga 702 masehi

 Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya


·         Candi Muara Takus : di Riau, dengan asumsi petunjuk arah perjalanan dalam catatan I Tsing, serta hal ini dapat juga dikaitkan dengan berita tentang pembangunan candi yang dipersembahkan oleh raja Sriwijaya (Se li chu la wu ni fu ma tian hwa atau Sri Cudamaniwarmadewa) tahun 1003 kepada kaisar Cina yang dinamakan cheng tien wan shou (Candi Bungsu, salah satu bagian dari candi yang terletak di Muara Takus). Namun yang pasti pada masa penaklukan oleh Rajendra Chola I, berdasarkan prasasti Tanjore, Sriwijaya telah beribukota di Kadaram (Kedah sekarang)

KERAJAN MAJAPAHIT
Sumber Sejarah
Prasasti Butak (1294 M) Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah naik tahta. Prasasti ini memuat peristiwa-peristiwa keruntuhan kerajaan singasari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan.

Cerita Kitab
1.      Kitab Pararaton yang menceritakan tentang pemerintahan raja-raja singasari dan majapahit.
2.      Kitab Negarakertagama yang menceritakan tentang perjalanan hayam wuruk ke jawa timur.

Kehidupan Politik
1.     Raden Wijaya
a.     Memerintah kerajaan Majapahit dari tahun 1293-1309 M.
b.    Memperistri ke-4 putri Kertanegara yaitu Tribhuwana, Narendraduhita,Prajnaparamita,dan  Gayatri
c.     Pada awal pemerintahannya terjadi pemberontakan- pemberontakan yang dilakukan oleh teman-  teman seperjuangan seperti Sora,Ranggalawe,dan Nambi.Karena adanya ketidakpuasan jabatan yang  diberikan oleh raja.
d.    Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 M

2.     Raja Jayanegara
a.  Raden Wijaya wafat meninggalkan seorang putra yang bernama Kala Gemet.Putra ini diangkat menjadi raja majapahit dengan gelar Sri jayanegara (Raja Jayanegara) pada tahun 1309 M.
b.    Raja Jayanegara memerintah majapahit dari tahun 1309-1328 M.
c.     Pemerintahan Jayanegara penuh dengan pemberontakan dan juga dikenal sebagai suatu masa yang suram dalam sejarah majapahit. pemberontakan-pemberontakan itu datang dari Juru Demung (1313 M),Gajah Biru (1314 M),Nambi (1316 M),dan Kuti (1319 M). pemberontakan Kuti merupakan pemberontakan yang paling berbahaya dan hampir meruntuhkan kerajaan majapahit.

3.     Raja Tribhuwanatunggadewi
a.     Tribhuwanatunggadewi memerintah kerajaan majapahit dari tahun 1328-1350 M.
b.    Pada masa pemerintahannya,meletus pemberontakan sadeng (1331 M).
c.     Gajah mada diangkat menjadi patih amangkubhumi majapahit menggantikan Arya Tadah,karena jasa dan kecakapannya dalam pemberontakan sadeng.saat upacara gajah mada mengucapkan sumpahnya yang terkenal dengan nama sumpah palapa (Tan Amukti Palapa) dia tidak akan hidup mewah sebelum nusantara berhasil disatukan dibawah panji kerajaan majapahit.

4.     Raja Hayam Wuruk
a.     Hayam Wuruk memerintah kerajaan majapahit dari tahun 1350- 1389 M.
b.   Pada masa pemerintahannya,gajah mada tetap merupakan salah satu tiang utama kerajaan majapahit dalam mencapai kejayaannya.
c.     Politik Gajah Mada menemui kegagalan,karena dengan adanya peristiwa Bubat.
d.    Raja Hayam Wuruk wafat tahun 1398 M,dan berakhirlah masa kejayaan majapahit.

5.     Wikrama Wardhana
a.     Wikrama Wardhana memerintah kerajaan majapahit dari tahun 1389-1429 M.
b.    Perang paregreg antara tahun 1401-1406 M.
c.     Kerajaan Majapahit makin lemah,satu persatu daerah kekuasaan majapahit melepaskan diri dari kekuasaan pemerintahan pusat.

Kehidupan Ekonomi
Dalam dunia perdagangan,kerajaan majapahit memegang 2 (dua) peranan penting :
1.     Sebagai kerajaan produsen kerajaan majapahit mempunyai wilayah yang sangat luas dan kondisi tanah yang subur.dengan daerah yang subur,kerajaan majapahit menjadi produsen banyak barang dagangan.
2.     Sebagai kerajaan perantara kerajaan majapahit juga bertindak sebagai pedagang perantara.artinya,membawa hasil bumi dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya.

Kehidupan Budaya
1. Candi
Candi peninggalan kerajaan majapahit antara lain :

a. Candi Panataran (Blitar)
b. Candi Tegalwangi Dan Surawana (Pare,Kediri)
c.  Candi Sawentar (Blitar)
d. Candi Sumberjati (Blitar)
e.  Candi Tikus (Trowulan)


 Sastra
a. Sastra Zaman Majapahit Awal
§  Kitab Negarakertagama (Mpu Prapanca)
§  Kitab Sutasoma dan Kitab Arjunawiwaha (Mpu Tantular)
§  Kitab Kunjarakarna
§  Kitab Parthayajna

Sastra Zaman Majapahit Akhir

§  Kitab Pararaton
§  Kitab Sundayana
§  Kitab Sorandaka
§  Kitab Ranggalawe
§  Kitab Usana Jawa
§  Kitab Usana Bali



KERAJAAN KEDIRI

Berdirinya Kerajaan Kediri
Kerajaan Kadiri atau Kerajaan Panjalu adalah Kerajaan yang terletak di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat dikota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Pada tahun 1042, Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi duabagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmanayang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada.
Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas. Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian diantara kedua putranya. Pembagian Kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Begitu Raja Airlangga wafat, terjadilah peperangan antara keduabersaudara tersebut. Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan (1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai lambang Kerajaan Airlangga, yaitu Garuda Mukha.
Sumber-Sumber Sejarah
1. Prasasti
·         Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyatdesa oleh Raja Jayawarsa.
·         Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono berisi masalah keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (1117-1130 M).
·         Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yangmemberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak.
·         Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandrayang memuat tentang sejumlah nama-nama hewanseperti Kebo Waruga dan Tikus finada.
·         Prasasti Kamulan (1194 M), yangmenyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istanadi Katang-katang.

2. Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita Cina ini merupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang melakukan kegiatanperdagangan di Kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama Chu fan Chi karangan Chu ju kua(1220 M). Buku ini banyak mengambil cerita dari buku Ling wai tai ta (1778 M) karangan Chuik fei. Kedua buku ini menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13M.
Masa kejayaan
Masa kejayaan Kediri dapat dikatakan jelas, terbukti dengan ditemukannya silsilah raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Kediri. Disamping itu, ditemukannya prasasti-prasasti Raja-raja.Raja Kediri pada tahun 1104 adalah Jayawarsa. Setelah Jayawarsa, secara berturut-turut Kediri diperintah oleh :
1.     Bameswara (1117-1130)
2.     Jayabhaya (1135-1157)
3.     Sarweswara (1159-1161)
4.     Aryeswara (1169-1181)
5.     Gandra (1181)
6.     Kameswara (1182-1185)
7.     Kertajaya (1190-1222)

Kehidupan Politik dan Ekonomi
Dari sekian nama raja yang sudah diketahui, Jayabhaya adalah raja yang sangat terkenal. Pada masa Jayabhaya, Empu Sedah dan Em  pu Panuluh mengubah Kitab Bharatayudha. Menurut Prasasti Ngantang, pemerintahan Jayabhaya telah berhasil mengakhiri kekacauan orang-orang Jenggala.
Kehidupan rakyat Kediri sangat teratur. Mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani dan berdagang. Hasil utama pertaniannya adalah beras. Barang dagangan Kediri berupa emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Pajak rakyat pada waktu itu berupa hasil bumi, seperti beras dan palawija.

 Proses kehancuran

Raja terakhir kerajaan Kediri adalah Kertajaya. Pada masa akhir pemerintahannya, Kediri dalam keadaan lemah. Pada tahun 1222, Kediri diserang oleh Ken Arok dari Tumapel. Terjadilah pertempuran di Desa Ganter dekat pujon, Malang. Kertajaya kalah dalam pertempuran, maka berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.


Kerajaan Mataram Kuno
Letak,corak,dan tahun berdiri
Letak : Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan b  erdiri sejak awal abad ke-8. Pada awal berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur.
Corak : Hindu dan Buddha
Tahun Berdirinya Tahun 732 ( diperkirakan abad ke-8) Kerajaan Mataram Kuno bermula sejak pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.
Raja raja yang pernah berkuasa
Selama 178 tahun berdiri, kerajaan mataram kuno dipimpin oleh raja- raja, yaitu;
1.     Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
2.     Sri Maharaja Rakai Panangkaran(760-780 M)
3.     Sri Maharaja Rakai Panunggalan(780-800 M)
4.     Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)
5.     Sri Maharaja Rakai Garung (820-840 M)
6.     Sri Maharaja Rakai Pikatan (840-863 M)
7.     Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (863-882 M)
8.     Sri Maharaja Rakai Watuhumalang(882-898 M)
9.     Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910 M)
Kehidupan Sosial
Kerajaan Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan agama Buddha, masyarakatnya tetap hidup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur.
Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong maka mereka turut bekerja juga dalam pembangunan tersebut.
Keteraturan kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhan hukum pada semua pihak. Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyata juga di hormati dan dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa berlangsung karena adanya hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana.
 Kehidupan Politik
                Untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya, Mataram Kuno menjalin kerjasama dengan kerajaan tetangga, misalnya Sriwijaya, Siam dan India. Selain itu, Mataram Kuno juga menggunakan sistem perkawinan politik. Contohnya; pada masa pemerintahan Samaratungga yang berusaha menyatukan kembali Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya dengan cara anaknya yang bernama Pramodyawardhani(Wangsa Syailendra) dinikahkan dengan Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya).
Dengan adanya perkawinan politik ini, maka jalinan kerukunan beragama antara Hindu (Wangsa Sanjaya) dan Buddha (Wangsa Syailendra) semakin erat.
Kehidupan Pemerintahan
Kerajaan mataram merupakan kerajaan yang system pemerintahanya adalah kerajaan. System ini digunakan sejak berdirinya mataram kuno di abatd ke-8 hinaga runtuhnya di abad ke-11, Sistem ini dikenal dengan dinasti; dinasti Sanjaya, Pemerintahan dipegang oleh raja,Di mataram kuno terdapat beberpa bagian raja yaitu; Datu dan Sri Maharaja
Mataram kuno sejak abad ke-9 sudah menggunakan mata uang berupa emas dan perak untuk melakukan kegiatan perdangan. Dimana uang pada masa itu disebut tahil jawa. Dari sistem pemerintahan tersebut terdapat beberapa raja yang telah memerintah dibawah ini terdapat raja yang bergelar ratu dan Sri Maharaja yang memerintah mataram kuno  Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang memerintah dari 723 M, Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra 770 M, Rakai Panunggalan alias Dharanindra, Rakai Warak alias Samaragrawira, Rakai Garung alias Samaratungga
Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya 840 M, Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala berkuasa mulai dari 856 M – 880 M, Rakai Watuhumalang, Rakai Watukura Dyah Balitung, Mpu Daksa, Rakai Layang Dyah Tulodong, Rakai Sumba Dyah Waw

Kehidupan Kebudayaan Hindu-Buddha
Semangat kebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya peninggalan berupa prasasti dan candi. Prasasti peniggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasti Canggal (tahun 732 M), prasasti Kelurak (tahun 782 M), dan prasasti Mantyasih (Kedu).
Selain itu, juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi Arjuna, candi Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh. Selain candi Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi Borobudur, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, dan candi Mendut.
Proses Kehancuran
 Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan karena kedudukan ibukota kerajaan yang semakin lama semakin lemah dan tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
1.      Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar
2.      Sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung Merapi
3.      Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya
Oleh karena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur (di bagian hilir Sungai Brantas) oleh Empu Sindok. Pemindahan ibukota ke Jawa Timur ini dianggap sebagai cara yang paling baik. Selain Jawa Timur masih wilayah kekuasaan Mataram Kuno, wilayah ini dianggap lebih strategis. Hal ini mengacu pada letak sungai Brantas yang terkenal subur dan mempunyai akses pelayaran sungai menuju Laut Jawa. Kerajaan itu kemudian dikenal dengan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur atau Kerajaan Medang Kawulan.
Peninggalan
Komplek Candi Dieng di Wonosobo, JawaTengah, merupakan peninggalan candi Hindu pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Informasi Tambahan
·         Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal dengan Kerajaan Mataram Hindu
·         Dulu kerajaan ini terkenal sebagai kerajaan yang kaya akan padi dan tambang emas
·         Salah satu sumber sejarah yaitu prasasti Canggal & prasati Metyasih/Balitung
           Kerajaan ini menggunakan bahasa Sansakerta